123-456-787812


    CICM Missionaries adalah sebuah Kongregasi misionaris religius internasional. CICM adalah singkatan dari “Congregatio Immaculati Cordis Mariae,” atau dalam bahasa indonesia disebut Kongregasi Hati Tak Bernoda Maria.

Misionaris CICM juga dikenal dengan nama lain tergantung negara tempat berkarya. Di Eropa dan Afrika, CICM dikenal luas sebagai Scheut Missionaries atau Scheutists. Di sebut seperti demikian karena Scheut, Anderlecht, adalah pinggiran kota Brussel tempat pertama CICM didirikan. Di beberapa tempat, seperti di Filipina, Misionaris CICM dikenal sebagai “Bapa Belgia” sejak Institut itu didirikan di Belgia, dan sebagian besar anggotanya adalah Imam. Institut tidak pernah menjadi Institut Belgia yang eksklusif dan mencakup para imam dan bruder. Dengan demikian, nama ini tidak lagi digunakan, terutama karena Institut terus berkembang secara internasional.mDi Amerika Utara, Kongregasi juga dikenal sebagai “Missionhurst – CICM”, dan para anggotanya disebut sebagai “Imam dan Bruder Missionhurst.”

“Kongregasi CICM adalah Lembaga misionaris agama internasional. CICM didirikan oleh Pastor Theophile Verbist, seorang imam diosesan dari Belgia, dan didedikasikan untuk Sabda yang menjelma, di bawah nama dan perlindungan Hati Maria yang Tak Bernoda. Berbagi dalam misi Yesus Kristus, yang dipercayakan kepada Gereja, Institut menjalankan misi khususnya di bawah arahan dan koordinasi tertinggi Paus dan Dewan Uskup yang bersatu dengannya. Ini memegang status Lembaga klerus hak kepausan. Sebagai lembaga misionaris eksklusif, ia berada di bawah otoritas Kongregasi Evangelisasi Bangsa-bangsa” (CICM Konstitusi, Seni. 1).

    Theophile Verbist lahir di Antwerp, Belgia pada tanggal 12 Juni 1823. Ia masuk seminari menengah di Malines 1842. Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan pada tahun 1847 oleh Kardinal Sterckx. Verbist kemudian bertugas sebagai prefek kedisiplinan di Seminari menengah, di situ ia berkenalan dengan pastor Alois Van Segvelt. Tahun 1853 ia menjadi pastor tentara atau moderator akademi militer. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1855, pastor verbist menjadi moderator susteran. Pada tahun 1859, ia ditugaskan untuk membantu urusan ‘karya Holy Childhood’, yakni sebuah lembaga yang membantu anak-anak yatim piatu di daratan Cina, yang dari situlah kemudian lahir keinginannya untuk menjadi misionaris.

Seketika itu juga, verbist mulai memikirkan tentang suatu karya misioner, khususnya di wilayah Cina itu. Tahun 1860, sebuah peristiwa bahagia terdengar ketika dilaporkan di surat kabar bahwa pintu Cina telah dibuka untuk para misionaris. Berita ini membangkitkan harapan besar di antara para misionaris di Prancis, terlebih panggilan misionaris Verbist yang telah dia pelihara “untuk waktu yang lama.” Untuk mewujudkan mimpinya itu, ia harus terlebih dahulu membentuk suatu kelompok misi. Pada tahun 1861, ia berhasil mendapatkan tiga teman, yaitu pastor Alois Van Segvelt (kenalannya di seminari dulu), pastor Remi Verlinden, dan pastor Frans Vranckx. Setahun kemudian, 28 November 1862, secara resmi didirikan tarekat CICM. Tahun 1864, anggota Verbist bertambah lagi tiga orang, yaitu pastor Ferdinand Hamer, pastor Jaak Bax, dan Pau Slingard (seorang awam). Pada tanggal 25 Agustus 1865, Verbist dan keempat kawannya Van Segvelt, Vranckx, Hamer, dan Splingard, berangkat ke Mongolia Tiongkok. berangkat untuk pertama kali Pada tahun 1866, memikirkan tentang kehidupan misionarisnya, Théophile Verbist menulis dari Xiwanzi kepada saudara perempuannya: “Inilah aku di Cina, lisa (Élisabeth); mimpi bertahun-tahun telah menjadi kenyataan. Setiap hari saya berterima kasih kepada Tuhan yang baik untuk itu, karena saya percaya bahwa di sini setidaknya saya akan dapat mencapai tujuan yang ada dalam pikiran saya ketika menjadi seorang imam: untuk cinta Tuhan yang baik untuk bekerja dengan sukses untuk kebahagiaan makhluk-Nya. ” Pada tanggal 23 Februari 1868, Pastor Verbist meninggal dunia. Meskipun demikian, karya misi di Cina tetap dilanjutkan oleh teman-teman Verbist.